SISTEM SARAF
Ø Termasuk
sistem pengendali yang merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem
terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya,
menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis(Pengaturan ketenangan internal
dan pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada
lingkungan sekitarnya.) Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi,
berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal &
eksternal)
Ø Stimulus
Setiap perubahan yang terjadi di
luar dan di dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke sistem saraf. Mis:
huruf à
mata
FUNGSI SISTEM SARAF
• Fungsi
kewaspadaan
Membantu
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar untuk disampaikan ke
alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus
sebagai penginput data
• Fungsi
intergrasi
Menerima
pesan (input data) sensorik dari
lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan
dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan
diberikan
• Fungsi
koordinasi
Setelah
dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah
pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
SEL
EKSITABEL= SEL PEKA RANGSANG
-
SEL
YANG BILA DIBERI RANGSANG-AN YANG
ADEKUAT MAMPU MENIM-BUL KAN TERJADINYA
POTENSIAL AKSI.
-
YAITU
: SEL SARAF DAN SEL OTOT
SEL SARAF =
NEURON
l UNIT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL TERKECIL DARI SISTEM SARAF
l JUMLAH
: ± 10 11
NEURON
TERDIRI DARI :
* DENDRIT à
PENERIMA RANGSANG
* SOMA (PERIKARION, TUBUH SEL) àSEDIA BHN MAKANAN U/ HIDUP SEL
* AKSON à PENGHANTAR IMPULS
NEUROGLIA
l SEL PENYANGGA/SEL PENYOKONG NEURON
l JUMLAH : 5-10 X NEURON
l YAITU :
- SEL SCHWANN (SST) , SEL SATELIT (SST)
OLIGODENDROSIT, SEL EPENDIMAL (SSP),
ASTROSIT, MIKROGLIA (SSP)
KONDUKSI
IMPULS SARAF PADA AKSON BERMIELIN
l MIELIN --- >
ISOLATOR LISTRIK.
l KONDUKSI PADA NODE OF RANVIER
(SIMPUL RANVIER).
l SALTATORY CONDUCTION LEBIH EFISIEN
- KECEPATAN
: LEBIH CEPAT DIBANDING AKSON TAK BERMIELIN
- saraf bermielin : 120m/detik
- saraf tak bermielin : 1 m/detik
- makin kecil diameter serat saraf , makin lambat konduksinya.
NEURON
BERDASARKAN STRUKTUR
l BIPOLAR
mis ; retina mata
l MULTIPOLAR
mis : saraf motorik
l PSEUDOUNI POLAR
mis ; saraf sensorik
l SINAPS
HUBUNGAN ANTAR NEURON ATAU
NEURON DENGAN OTOT
l NEUROMUSCULAR JUNCTION =
myoneural
HUBUNGAN ANTARA NEURON
DENGAN
OTOT
ISTILAH
– ISTILAH :
l SYNAPTIC KNOB
l END PLATE
l CELAH SINAPS
l CELAH SUBNEURAL
l VESIKEL
l PRESINAPTIK
l POST SINAPTIK
1. Impuls/P.A sampai
di axon presinap
2. Saluran ion Ca (kalsium) terbuka
3. Ion Ca masuk à
translokasi vesikel
4. Eksositosis (keluarnya transmiter ke celah sinap)
5. Neurotransmiter berikatan dg reseptor
6. Efek Excitatory (menghantar) atau Inhibitory (menghambat)
impuls
NEUROTRANSMITER
l NEUROTRANSMITER
l BAHAN YANG DISINTESIS OLEH
BADAN SEL DAN DISEKRESI OLEH UJUNG
AKSON
l DAPAT BERSIFAT EKSITASI DAN INHIBISI
l ZAT TRANSMITER EKSITASI
Misal ;
ASETILKOLIN, ZAT P
NOR ADRENALIN
ADRENALIN , GLUTAMAT.
l ZAT TRANSMITER INHIBISI
Misal ;
SEROTONIN, DOPAMIN
GABA, GLISIN, , ASPARTAT
2 MACAM
SUMASI :
1.
SUMASI RUANG ( SPATIAL )
PENJUMLAHAN DUA ATAU
LEBIH SINAPS.
2.
SUMASI WAKTU ( TEMPORAL )
SINAPS YANG SAMA MELETUP
BERURUTAN SECARA CEPAT.
SARAF
BERDASARKAN FUNGSI
l ADA
3 MACAM
- S. SENSORIK = SARAF AFFERENT
- S. MOTORIK = SARAF EFFERENT
- S. ASOSIASI = INTER NEURON
l Menghantarkan rangsangan dari reseptor
sensoris ke sistem saraf pusat.
l Reseptor terdapat didendrit atau badan
sel
yang menerima rangsangan fisik atau
kimiawi.
SARAF
MOTORIK = SARAF EFFERENT
l Membawa informasi keluar SSP ke organ
sasaran (sel otot atau kelenjar).
-
SARAF
SOMATIK
-
SARAF
OTONO-MIK
SARAF
ASOSIASI = INTER NEURON
l Menyampaikan pesan antara s. sensorik dan
s. motorik.
l Terletak di SSP dengan jumlah hampir
90% dari seluruh neuron.
SISTEM SARAF
l SISTEM SARAF PUSAT ( CNS )
- OTAK
- MEDULLA SPINALIS
l SISTEM SARAF TEPI/PERIFER ( PNS )
- N. CRANIALIS
- N. SPINALIS
l SISTEM SARAF OTONOM ( ANS )
- SARAF SIMPATIS
- SARAF PARASIMPATIS
SISTEM
SARAF PUSAT
l 1. OTAK = ENCEPHALON
A. TELENCEPHALON =
l KORTEKS SEREBRI
l KORPUS STRIATUM
l RHINCEPHALON
CEREBRUM terbagi atas 4 lobus :
l Lobus temporalis à intepretasi bau , memori
l Lobus frontalis à gerakan motorik
l Lobus parietalis à pendengaran, taktil
l Lobus oksipitalis à
visual
Lanjutan otak
- DIENCEPHALON
- THALAMUS
Menerima rangsang nyeri
l EPITHALAMUS
terdapat choroid plexus tempat
pembentukan cairan serebrospinal
HIPOTHALAMUS
FUNGSI
KHUSUS HIPOTHALAMUS;
1.
PENGATURAN KARDIOVASKULAR
2.
PENGATURAN SUHU TUBUH
3.
PENGATURAN AIR TUBUH
4.
PENGATURAN MAKAN
5.
PENGENDALIAN RASA TERANGSANG
DAN MARAH
6.
PENGENDALIAN FUNGSI ENDOKRIN
- MESENCEPHALON = OTAK TENGAH
D. RHOMBENCEPHALON = OTAK BELAKANG
* METENCEPHALON
:
- CEREBELLUM = OTAK KECIL
fungsi : keseimbangan.
- PONS
MIENCEPHALON :
- MEDULLA OBLONGATA
sebagai :
- pusat respirasi
- pusat reflek batuk, menelan,
muntah, salivasi
MEDULLA
SPINALIS
- PEMBAGIAN SEGMENTASI JELAS
- TIAP SEGMEN TERDAPAT SARAF SPINAL
Mekanisme pelindung otak & medula spinalis
1. Tulang
2. Meningen (Meninx)
3. Cairan Serebrospinalis
4. Blood Brain Barrier (Sawar Darah
Otak)
TIGA TINGKAT UTAMA DALAM SISTEM SARAF PUSAT :
- MEDULLA SPINALIS à MENGENDALIKAN POLA REFLEKS DASAR TUBUH.
- DAERAH BASAL OTAK à MENGENDALIKAN FUNGSI TUBUH SEPERTI KESEIMBANGAN, GERAKAN KASAR TUBUH, MAKAN, JALAN, BERNAFAS.
3. KORTEKS SEREBRI à BERPIKIR, KEGIATAN MOTORIK HALUS.
epidural
1. DURAMATER à TEBAL DAN KERAS
subdural
2.
ARACHNOID à
TIPIS DAN LUNAK
subarachnoid
3.
PIAMATER à
TIPIS DAN LUNAK
CAIRAN
SEREBROSPINAL
l terdapat di dalam ventrikel otak
l dibentuk oleh : plexus choroideus
l Direabsorpsi
di rongga Sub arachnoid
l penimbunan à HIDROCEPHALUS, krn
l Obstruksi
l Penurunan
reabsorpsi
l fungsi : - bantalan pengaman
- metabolisme jaringan SSP
Sawar darah otak = Blood brain barrier
l terbentuk dari sel-sel endotel yang
saling berikatan erat di kapiler otak.
l melindungi sel-sel otak terhadap
bahan-bahan asing.
l banyak bahan kimia maupun obat tidak
dapat lewat.
l Mudah lewat : 02, H20, CO2, glukosa,
alkohol, asam amino.
Refleks
l Mekanisme
kerja dasar sistem saraf
l Busur
refleks :
Rangsangan à Reseptor à Saraf Sensoris à Saraf Pusat à Saraf Motorik à Efektor (organ pelaksana)
REFLEKS
SEDERHANA
l JAWABAN MOTORIK YANG TERJADI KARENA
PERANGSANGAN SENSORIK YANG DIOLAH DI MEDULA SPINALIS
Contoh : REFLEKS PENARIKAN DIRI ( WITHDRAWAL REFLEX )
REFLEKS MENGGARUK
REFLEKS BERJALAN.
KOMPONEN
LENGKUNG REFLEKS TERDIRI DARI :
1. RESEPTOR
2. SARAF
SENSORIK
3. SINAPS
4. SARAF
MOTORIK
5. TARGET
ORGAN
SISTEM
SARAF TEPI/PERIFER
( PNS )
( PNS )
- N.
CRANIALIS à 12
PS
- N.
SPINALIS à 31
PS
SISTEM
SARAF OTONOM
l FUNGSI : HOMEOSTASIS, MELALUI REGULASI
AKTIVITAS OTOT JANTUNG, OTOT POLOS DAN KELENJAR.
l TERDIRI DARI DUA BAGIAN :
w
SARAF SIMPATIS
w
SARAF PARASIMPATIS
PERBEDAAN
ANTARA SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
PEMBAGIAN
ANATOMI.
Asal :
S : segmen torakal dan lumbal medula
spinalis
P : saraf kranial dan segmen sakral
medula spinalis
. EFEK PERANGSANGAN TERHADAP ORGAN SALING BERLAWANAN.
3. JENIS ZAT TRANSMITER.
S : Preganglionik : Acetilkolin
Post ganglionik : Nor Adrenalin
P : Preganglionik : Acetilkolin
Post ganglionik : Acetilkolin
FUNGSI
SARAF SIMPATIS
l Pengendalian derajat vasokonstriksi
di kulit
l Pengendalian kecepatan pengeluaran
keringat
l Pengendalian frekwensi denyut
jantung
l Pengendalian tekanan darah
l penghambatan sekresi dan gerakan
gastro-intestinalis.
l Meningkatkan metabolisme sel
FUNGSI
SARAF PARASIMPATIS:
l Mengendalikan pengfokusan mata dan
dilatasi pupil.
l Mengendalikan sekresi kelenjar ludah,
denyut jantung, sekresi lambung, sekresi pankreas.
SERAT KOLINERGIK
:
l SEKRESI : ACETILKOLIN
l RESEPTOR :
§
TIPE MUSKARINIK
- otot polos
- otot jantung
- sel kelenjar
§ TIPE NIKOTINIK
- neuromuscular junction
SERAT ADRENERGIK :
l SEKRESI : NOR ADRENALIN, ADRENALIN
l RESEPTOR :
§ TIPE a (ALPHA) » nor adrenalin
- pembuluh darah
§ TIPE b (BETA) » adrenalin
- b 1
à
miokard
- b 2 à bronchus, vasa coronaria